Pengertian Puisi Menurut Ahli

Pengertian Puisi Menurut Ahli


Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang memiliki pernyataan sastra yang paling dalam. Kata-kata yang dimunculkan mengandung   pengertian   yang   mendalam   dan   penuh   simbol-simbol. Membaca puisi merupakan sebuah kenikmatan seni sastra karena pembaca dibawa serta ke dalam pernyataan-pernyataan yang dicurahkan seorang penyair melalui baris-baris puisinya.

Dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  disebutkan  bahwa  puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Rahmat   Djoko   Pradopo memberikan    definisi   puisi   sebagai karangan terikat. Keterbatasan  puisi tersebut berdasarkan keterikatan atas (1) Banyak  baris dalam  tiap bait,  (2) Banyak  kata dalam tiap baris,  (3) Banyak suku kata dalam tiap baris, (4) Rima, dan (5) Irama. Apabila  dilihat  dari pengertian tersebut, maka pengertian  tersebut sudah tidak cocok lagi dengan wujud puisi zaman sekarang.  Keterikatan puisi sudah  tidak  tervisualisasikan  pada  bentuk  puisi-puisi  modern  pada saat ini.

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani  "poeima" membuat atau  " pembuatan”, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry.  Puisi  diartikan  "membuat"  dan  "pembuatan", karena  lewat  puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan sesuatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran  suasana-suasana  tertentu,  baik fisik maupun batiniah.

Pengertian  tersebut  sejalan  dengan  pendapat  Shelley  yang mengatakan bahwa puisi merupakan rekaman detik-detik yang paling indah dalam  hidup kita.  Misalkan  saja peristiwa-peristiwa  yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat, seperti kebahagiaan, kegembiraan   yang memuncak,   percintaan,   bahkan   kesedihan   karena kematian orang yang sangat dicintai.

Menurut sejarahnya poeisis, yaitu penciptaan puisi dan seni (tetapi perhatikan bahwa kata poeisis secara etimologi tidak lain artinya daripada hanya  “pembuatan”  saja,    tidak  khas  untuk  seni) dapat  pula  diberikan sebagai  perwujudan  gagasan  manusia  selaku  pencipta,  yang berkembang secara  berangsur-angsur.   Baik  dalam  dunia  klasik  dengan  karya  seni sebagai   bentuk   tekhne yang   tertinggi,   tetapi   masih   dalam   rangka peneladanan alam.

Sebagai sebuah genre, puisi berbeda dari novel, drama atau cerita pendek. Perbedaannya terletak pada kepadatan komposisi dengan konvensi yang ketat, sehingga puisi tidak memberi ruang gerak yang longgar pada penyair dalam berkreasai secara bebas. Wajar kalau puisi dikatakan sebagai the most condensed and concentrated from of literature (Parrine, 1974:553) yang maksudnya adalah puisi merupakan bentuk sastra yang paling padat dan terkonsentrasi.  Kepadatan  komposisi  tersebut ditandai  dengan pemakaian sedikit kata, namun mengungkap  lebih banyak hal. 

Sumber:

  • Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka
  • Rahmat Djoko Pradopo. (2005). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Aminuddin. (2004). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru Algesindo
  • A. Teeuw. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra, Pengantar  Teori Sastra. Jakarta Pusat: PT Dunia Pusaka Jaya

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Puisi Menurut Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel